Jenis-Jenis Batuk
Batuk sebetulnya tidak selalu harus dimusuhi karena merupakan
salah satu mekanisme pertahanan tubuh. Udara yang keluar akibat batuk,
misalnya, justru akan membuat segala sesuatu yang menghambat di saluran
napas terbuang keluar. Terutama benda asing, cairan, atau lendir,
sehingga saluran napas jadi bersih.
Oleh karena itu, batuk terkadang justru diperlukan untuk membuang
semua yang menyumbat saluran napas.
Batuk baru digolongkan berbahaya
jika benda yang menghambat saluran napas tidak bisa dikeluarkan lewat
mekanisme batuk.
Namun ketika anggota keluarga terkena batuk, Anda tak boleh lengah.
Sebaliknya, Anda harus memperhatikan penyebab batuk dan dalam keadaan
bagaimana batuk terjadi. Pasalnya, selain batuk biasa yang masih dalam
batas toleransi, ada juga batuk yang merupakan gejala penyakit. Kalau
batuknya sangat sering, misalnya terjadi siang malam, bisa jadi ini
merupakan gejala penyakit batuk yang harus diobati.
Selain itu, terdapat juga batuk yang disebabkan oleh adanya kelainan
pada tubuh. Misalnya batuk akibat adanya rangsangan seperti alergi
karena debu atau udara kotor, atau karena bau-bauan yang menyengat.
Batuk bisa juga terjadi akibat kelainan atau penyakit yang terjadi di
saluran pernapasan. Contohnya TBC, penyempitan saluran napas, atau
penyakit paru yang lain.
Pilih Obat yang Tepat
Yang tak kalah penting adalah mengenali jenis batuk, apakah batuk
kering atau batuk berdahak. Dengan mengetahui jenis batuk, kita bisa
membeli obat batuk secara tepat dan berkonsultasi dengan apoteker.
Perhatikan juga komposisi obat batuk atau apakah obat batuk itu
mengandung komponen lain yang bisa mengatasi penyakit selain batuk.
Pasalnya, saat ini obat batuk kerap dikombinasikan dengan obat lain,
seperti antihistamin dan analgesik.
Jenis obat batuk yang beredar di pasaran saat ini adalah antitusif
(menekan batuk), ekspektoran (mengeluarkan dahak), dan mukolitik
(mengencerkan dahak). Beberapa zat yang biasanya terdapat dalam obat
batuk di antaranya antitusif untuk menekan batuk dan dekongestan
(melegakan jalan napas), pengencer lendir, atau kombinasi. Dekongestan
umumnya membantu melebarkan saluran napas atas dengan jalan mengurangi oedema
(pembengkakan saluran napas di hidung).
Nah, sebaiknya Anda berhati-hati ketika memakai obat batuk yang
mengandung pengencer lendir. Khususnya untuk anak kecil yang otot-otot
pernapasannya masih lemah. Selain tidak baik jika dipakai terlalu lama,
lendir yang mengencer malah akan memenuhi saluran napas sehingga anak
mengalami sesak napas.
Oleh karena itu, sebelum membeli obat batuk di toko obat atau apotek,
pilih obat yang sesuai dengan batuk yang dialami anak. Pertama,
sebutkan keluhan sesuai usia. Yang juga harus diperhitungkan, mana yang
lebih diutamakan, apakah batuknya atau mengencerkan lendirnya.
Terkadang, batuk justru tidak boleh ditekan, karena kalau ditekan dan
anak tidak batuk, bisa-bisa anak malah sesak karena lendir. Nah, jika
anak tak juga sembuh selewat seminggu, sebaiknya segera pergi ke dokter
untuk dicari penyebab batuknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar